Senin, 26 Desember 2016

Ada Hikmah Dibalik Doa Yang Belum Terkabul






Ada seseorang Pemuda yang sangat rajin berdoa, meminta sesuatu kepada Allah SWT. Orangnya pun sholeh. Ibadahnya  sangat baik. akan tetapi doanya tak kunjung terkabul. setelah lama menunggu masih belum terkabul juga. Tapi ia tetap berdoa. berbulan-bulan juga belum terkabul. Tapi ia tetap semangat berdoa. Hingga satu tahun doa yang ia panjatkan, belum juga terkabul.

ia melihat rekan kerjanya. Orangnya biasa-biasa saja. Tak ada yang istimewa. Sholat masih malas-malasan. Kegiatannya hanya bersenang-senang dengan duniawi, sering melakukan maksiat , suka berbohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang ia minta kepada Allah SWT semuanya terpenuhi. pemuda sholeh ini pun merasa heran.

dan akhirnya, pemuda itupun datang kepada seorang ustad. kemudian bercerita tentang masalah yang sedang ia hadapi. Tentang doanya yang tak kunjung terkabul padahal dia adalah pemuda yang taat, sedangkan rekan kerjanya yang sering bermaksiat, selalu mendapatkan apa yang ia inginkan.

Mendengar hal itu tersenyumlah sang ustad dengan apa yang di ungkapkan oleh pemuda tersebut. Kemudian sang ustad bertanya kepada pemuda itu: “ Jika engkau duduk di satu tempat, kemudian datang seorang pengamen, penampilannya tidak rapi dan lusuh, cara bermain musiknya tidak menarik, suaranya pun tidak bagus, bagaimana yang akan engkau lakukan terhadapnya?

Pemuda sholeh itu menjawab : “Akan segera saya beri wahai ustad, saya tidak mungkin bertahan dan menikmati yang ia bawakan (musik dan nyanyian).

Kemudian sang ustad bertanya lagi : “Kalau pengamen yang datang bersih dan rapi, bermain musik dengan sempurna dengan suara yang indah,bagaimana?

Pemuda itu menjawab : “Wah, kalo itu, saya akan mendengarkan ustad. Saya biarkan dia menyanyi dan membawakan musiknya. Lama pun tidak menjadi masalah. 
Dan sayapun akan memberi upah untuknya tidak akan merasa rugi. Kalau pengamen tadi saya kasih 1000, yang ini 5.000 juga juga tidak merasa rugi ustad.

Sang ustad tersenyum dan berkata : “ Begitulah Wahai pemuda. Allah SWT ketika melihat engkau, yang taat kepadanya, datang menghadap-Nya, Allah merasa betah mendengarkan apa yang engkau sampaikan di dalam doamu. Melihatmu. Dan Allah SWT ingin bersamamu di dalam waktu yang panjang. Untuk Allah SWT, memberi apa  yang engkau mau itu sangatlah mudah.

Akan tetapi Allah SWT ingin menahanmu supaya engkau khusyuk dan dekat dengannya. Coba engkau bayangkan, seandainya doamu sangat mudah untuk terkabul, apa engkau akan sedekat ini dengan Allah SWT?

Dan di Akhir nanti, apa yang engkau peroleh akan jauh lebih besar dari pada apa yang engkau minta. Berbeda dengan rekan kerjamu itu. 
Allah enggan berlama-lama dekat dengannya. Oleh karna itu Allah SWT lekas memberikan apa yang telah ia minta, dengan jatah yang tidak bertambah dan tidak berkah.

Maka yakinlah, kalaupun apa yang engkau pinta ternyata tidak Allah SWT kabulkan sampai saat ini bahkan sampai Akhir dalam hidupmu. Ingatlah masih ada hari Akhirat yang menunggu kita.
Sebaik-baiknya pembalasan dari Allah SWT untuk hambanya adalah kenikmatan surga untuk kita. Dan tidaklah kita merasa kekurangan saat berada di dalamnya.

Kemudian tersadarlah pemuda tadi. Ia pun menyesal, karena telah berprasangka jelek kepada Allah SWT.  Padahal Allah SWT benar-benar sangat amat menyayanginya.

Semoga dengan kisah ini kita dapat pelajaran untuk tidak selalu mengeluh dan berprasangka buruk terhadap Allah SWT.  Amiin..!

Semoga Bermanfaat



Read more

Minggu, 25 Desember 2016

Hukum Mengambil Tanah Atau Mengambil Hak orang lain


Photo Ilustrasi Pembahasan



Pertanyaan ini di tanyakan Oleh saudari Hayuriz Nynna melalui salah satu admin kami di Facebook.

Pertanyaan :

Assalamu Alaikum
Bagaimana hukum seseorang yang mengambil hak orang lain berupa tanah meski hanya sejengkal dengan tanpa izin sang pemilik tanah?

Jawaban :

Bismillahirrahmanirrahim
Walaikum salam WR.WB.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat Islam dan iman.

Membahas tentang pengambilan hak orang lain adalah sesuatu yang di larang oleh Agama Allah SWT. Dan orang-orang yang melakukan hal tersebut adalah orang-orang yang Dzalim terhadap Syariat Allah SWT. Sehingga para Ulama’ berkata :” Sesungguhnya seseorang yang mengambil hak milik orang lain adalah perbuatan yang sangat Dzalim serta hukumnya Haram dan wajib untuk orang tersebut segera bertaubat kepada Allah SWT”.

Sebelum kita membahas tentang hukum tentang mengambil hak orang lain alangkah baiknya kita mengetahui apa itu yang di sebut dengan mengambil hak orang lain. Di dalam bahasa arab mengambil hak orang lain dan mencuri serta merampas hak orang lain adalah beda arti dan beda hukum di dalam masalah tersebut. Maka dari itu kami akan membahas tentang bagaimana hukum mengambil hak orang lain.

Pengertian mengambil hak orang lain (Goshob)


الغصب لغة ؛ أخذ الشيء ظلما مجاهرة .
و شرعا ؛ الاستيلاء على حق الغير عدوانا .


“Goshob (Menganbil hak orang lain) secara bahasa adalah mengambil hak orang lain secara terang-terangan.
“Goshob (Mengambil hak orang lain) menurut Syariat adalah mengambil hak milik orang lain tanpa adanya akad atau persetujuan dari kedua belah pihak.

Yang di maksud dengan hak orang lain di atas adalah mencakup semua hak yang bukan miliknya termasuk benda, harta dan kedudukan , sebagian dari Ulama’ salaf juga mengatakan bahwa waktu termasuk harta.


Hukum mengambil tanah orang lain yang bukan hak miliknya


Setiap seseorang yang mengambil hak orang lain tanpa adanya persetujuan diantara dua pihak maka hukumnya Haram dan wajib di kembalikan untuk di serahkan kepada pemiliknya jika masih ada. Jika tidak maka di serahkan kepada ahli waris yang ada. Jika tidak di kembalikan kepada sang pemilik maka sungguh orang tersebut telah melakukan kedzaliman yang sangat besar kepada Syariat Islam.

Setelah mengetahui tentang pengertian mengambil hak orang lain di atas kita akan membahas yaitu tentang hukum mengambil hak milik tanah orang lain. Dan hal ini sangat banyak terjadi para saat ini. Termasuk seorang penguasa yang dzalim dan sebagainya.

Tidak hanya terjadi pada saat ini akan tetapi hal tersebut pernah terjadi di Zaman Rasulullah SAW dan beliau juga menegaskan kepada para sahabat untuk menjauhi hal itu. Beliau bersabda :

من أخذ شبرا من الأرض ظلما طوقه من سبع أرضين ؛ متفق عليه

“Barang siapa yang mengambil tanah dengan dzalim (bukan hak miliknya) maka Allah SWT menangguhkan bagi orang tersebut hingga tuju lapis tanah.”
Makna kalimat “Tuwwiqohu” atau menangguhkan para ulama’ berkata bahwa ada dua makna :

Pertama : orang yang mengambil tanah yang bukan hak miliknya maka kelak Allah SWT di hari kiamat akan mencatatkan hutang ibarat tujuh lapis tanah yang ia ambil. Jika yang di ambil adalah satu jengkal maka hutang yang di catat untuk orang tersebut adalah tujuh kali lipat dari tanah tersebut atau dengan hitungan lapisan tanah.

Kedua : orang yang mengambil tanah yang bukan hak miliknya maka kelak di hari kiamat Allah SWT akan memikulkan tanah tersebut kepundak orang yang mengambil tanah itu dengan ukuran tujuh kali berat lapisan tanah yang telah ia ambil.

Di dalam riwayat lain juga di riwayatkan tentang hal yang sama bahwa Rasulullah SAW bersabda :

من اقتطع أرضا ظالما لقي االله وهو عليه غضبان ؛ روه مسلم

“Barang siapa yang mengambil hak tanah secara dzalim (bukan hak miliknya) Maka Allah SWT kelak di akhirat akan menemui orang tersebut dalam keadaan marah dan murka. (HR- Sahih Muslim)

Tidak ada jalan lain bagi seseorang yang telah mengambil hak orang lain atau mengambil tanah orang lain dengan Dzalim kecuali mengembalikan hak itu kepada pemiliknya. Dan segera bertaubat kepada Allah SWT serta meminta ampunan supaya kelak di Akhirat selamat dari adzab dan murka Allah SWT.

(Dikutib dari : ‘Kitab Syarh ibn Qosim Ala Matn Abiy Syuja’. Hal : 123, Cet : Darul Khair Tahun 2009. Bairut, Dan Kitab Fatawa Islamiyah, Hal : 93153, Cet : Darul Islam Tahun 2007.)

Semoga Bermanfaat  . AMIN
Wallahu A’lam.

Baca Juga Artikel Lainnya  :    

Hukum Sholat Jum’at Di Luar Masjid Menurut 4 Madzhab
BagaimanaCara Bersholawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Perbedaan Antara Kafir Dan Murtad
Hukum Bermuamalah Dengan Seorang Yang Berbeda Agama
Jenis Alat-Alat Musik Yang Diharamkan Islam
Kisah Nenek Sang Pemungut Daun
Kisah Keberkahan Pemimpin Yang Adil
Read more

Sabtu, 24 Desember 2016

Jika Ibu Di Gaji, Berapakah Gaji Seorang Ibu?


Berapa Gaji seorang Ibu


Ibu adalah satu kalimat yang telah menjadi darah daging untuk semua makhluk hidup ini. Tanpa terkecuali. Tidak hanya manusia yang mengenal nama tersebut akan tetapi semua makhluk termasuk hewan pasti mengenal nama tersebut meski dengan cara yang berbeda mengucapkannya.

Kemampuan seorang ibu memang sulit untuk kita ragukan lagi. Dia mampu mengerjakan bermacam-macam tugas dalam satu waktu yang sama. Bahkan beberapa tugas itu hanya bisa dikerjakan oleh orang-orang  yang memang memiliki kemampuan dan bidang dalam hal itu. Sebut saja juru masak (cheff) di lain waktu dia memasak untuk keluarga dan di lain waktu dia memasak untuk orang lain.

Kita selalu berfikir mendambakan seorang ibu dengan title yang tinggi ataupun dengan title yang terkenal seperti dokter , perawat ataupun Cheff. Tanpa kita sadari ibu kita melebihi dari semua title tersebut,


Coba kita pikirkan satu persatu :


Siapa yang memasak di rumah kita setiap waktu?
Tidak lain jawabannya adalah “Ibu”

Siapa yang merawat kita dan saudara bahkan ayah kita dirumah?
Tidak lain jawabannya adalah “Ibu”

Siapa yang memasangkan handuk atau meminumkan obat ketika kita sakit?
Tidak lain jawabannya adalah “Ibu”

Siapa yang mengurusi keuangan dirumah?
Tidak lain jawabnya adalah “Ibu”

Siapa yang selalu peduli dengan kesehatan kita?
Tidak lain jawabannya adalah “Ibu”

Siapa yang paling mengetahui keluh kesal, dan masalah kita ?
Tidak lain jawabannya adalah “Ibu”

Siapa yang mengajarkan kita membaca dan menulis serta mengenal hal di dunia ini?
Tidak lain Jawabannya adalah “Ibu”


Siapa yang mengatur bagus tidaknya pakaian kita?
Tidak lain jawabannya adalah “Ibu”

Siapa yang menjaga kita setiap saatnya bahkan dalam waktu 24 jam?
Tidak lain jawabannya adalah “Ibu”

Siapa yang mencatat jadwal dan mengingatkan hal penting untuk kita?
Tidak lain jawabannya adalah “Ibu”

Siapa yang mengantarkan kita belajar di sekolah atau di tempat les?
Tdak lain jawabannya adalah “Ibu”


Siapa yang mengatur pengelolahan waktu kita setiap harinya?
Tidak lain jawabannya adalah “Ibu”

Tentu banyak lagi tentang bagaimana peran seorang ibu di dalam kehidupan kita. Dan tanpa kita sadari catatan di atas telah mencakup semua title yang ada di dunia ini.

Cheff, dokter , perawat, sekertaris, Sopir pribadi, dokter pribadi, Psikolog, Styli, Manager, bodyguard, dll. Dan tentu masih banyak profesi seorang ibu yang lainnya.


Lalu berapakah bayaran seorang ibu jika mampu kita bayar?


Mungkin tidak ada angka yang mampu menuliskan berapa upah yang harus kita bayar kepada seorang ibu kita setiap tahunnya. Maka dari itu, sangatlah wajar jikalau dikatakan bahwa seorang“ibu” adalah satu profesi yang sangat berat di dunia. mereka melakukan tanpa menerima upah sedikit pun.dan sebanyak apa pun upah yang dibayar, tidak akan pernah mampu menebus besarnya kasih dan sayang yang telah ibu berikan untuk anak dan keluarganya.. I LOVE YOU MOM.

IBUKU SARJANA APA  ???

Jika seorang ibu mendapatkan gelar resmi maka gelar yang paling pantas untuk seorang ibu adalah gelar Msi yakni MSi: Master Segala ilmu. Karena kedudukannya yang sudah mencakup beberapa gelar yang telah di tulis di atas.

Seandainya ibu harus kuliah dulu, butuh berapa lama?

Kemungkinan bisa lebih dari jurusan yang kita sebutkan tadi. Begitu luar biasa seorang ibu, dengan kemampuannya, kesabaran merawat, mendidik dan menemani anak-anak serta suami tercintanya. Sudahkah kita memberi yang terbaik untuk ibu di hari kemarin dan hari ini?

Jika belum maka peluklah ibu kalian , Cium keningnya dan kedua telapak kakinya dan ucapkanlah terimakasih atasnya yang telah merawat kita tanpa di bayar sepeserpun dan mintalah maaf kepadanya serta Ridhonya karena sesungguhnya dialah kunci kenikmatan di surga kelak. 

Dan ingatlah “Seorang ibu bisa merawat 10 anak, namun 10 anak belum tentu bisa merawat 1 ibunya”. mari kita sayangi ibu kita dengan segala apapun yang kita punya dan menerima segala kekurangan dari ‘ibu kita’.

Semoga Bermanfaat. AMIN.


Baca Juga Artikel Lainnya : 

Hukum Sholat Jum’at Di Luar Masjid Menurut 4 Madzhab  
Hukum Syirik Dan Pesugihan
Hukum Mengambil Tanah Atau Hak Orang Lain
Kisah Seorang Yahudi Yang Merindukan Rasulullah SAW
Karomah Yang Didapat Berkat Doa Kedua Orang Tua
Kisah Nenek Sang Pemungut Daun
Kisah Keberkahan Pemimpin Yang Adil
Read more

Minggu, 18 Desember 2016

Kisah Karomah yang di dapat berkat doa kedua orang tua






Karomah berkat kedua orang tua



Suatu ketika Nabi Sulaiman bin Daud AS memperoleh wahyu Allah, yang memerintahkan agar segera pergi ke suatu pantai karena Allah akan menunjukkan sesuatu yang ajaib. Maka beliau segera berangkat ke pantai dimaksud dengan seluruh bala tentaranya, baik dari kalangan jin atau manusia, dan juga sebagian bala tentara lainnya dari kalangan binatang.

Tetapi sesampainya di sana beliau tidak menemukan sesuatu yang aneh atau ajaib, hanya hamparan pantai yang memanjang dan laut yang terbentang luas seolah tanpa batas.

Nabi Sulaiman AS segera memerintahkan salah satu jin untuk menyelam di lautan dan membawa keluar sesuatu yang tampak ajaib, jika menemukannya. Jin tersebut segera menyelam sedalam yang ia mampu sambil memperhatikan sekelilingnya. Setelah beberapa waktu lamanya, ia muncul di permukaan dan berkata,

 “Wahai Nabi Sulaiman, aku telah menyelam sejauh yang aku mampu, sampai sekian ribu meter dalamnya, tetapi aku tidak melihat sesuatu yang ajaib dan istimewa yang bisa aku tunjukkan kepadamu!

Nabi Sulaiman tidak puas dengan laporan jin tersebut, Allah SWT telah memfirmankan dan itu pasti adanya, hanya jin itu saja yang mungkin tidak mampu menemukannya. Karena itu beliau memerintahkan jin lain yang lebih tangguh dari jin sebelumnya , yang mempunyai kemampuan jauh lebih hebat dari kebanyakan bangsa jin, untuk melakukan tugas tersebut.

Jin itu segera menerjunkan diri ke samudra, menjelajah ke segala arah dan sedalam yang ia mampu, dengan kecepatan yang jauh lebih mengagumkan. Tetapi setelah beberapa waktu lamanya, ia muncul di permukaan tanpa membawa apa-apa dan berkata,

“Wahai Nabi Sulaiman, aku telah menyelam sejauh yang aku mampu, sampai sekian ribu meter dalamnya (dua kali dalamnya dari yang diselami jin sebelumnya), tetapi aku tidak melihat sesuatu yang ajaib dan istimewa yang bisa aku tunjukkan kepadamu!!

Lagi-lagi Nabi Sulaiman tidak puas dengan hasil yang dilaporkan Jin itu. Karena itu beliau berpaling kepada salah seorang punggawanya, Ashif bin Barkhiya, seseorang yang sangat ahli dan menguasai Kitab Taurat, bahkan Allah menganugerahinya ilmu secara langsung dari sisi-Nya (Ilmu Ladunni). Nabi Sulaiman berkata,

“Wahai Ashif, bawakanlah (tunjukkanlah) kepadaku, keajaiban apa yang disembunyikan Allah di dalam lautan ini.”

Tidak seperti dua bangsa jin yang segera menceburkan diri ke samudra dan menyelam, Ashif hanya diam sesaat, kemudian menadahkan tangannya ke atas dan berdoa kepada Allah. Tidak lama kemudian air laut tersibak dan muncul sebuah kubah besar berwarna putih dengan pintu di empat penjurunya. Pintu pertama terbuat dari intan permata, pintu kedua dari yaqut, pintu ketiga dari mutiara dan pintu keempat dari zabarjud yang berwarna hijau.

Ashif berkata, “Wahai Nabiyallah, inilah keajaiban yang ingin ditunjukkan Allah kepada engkau, ia berada di dasar lautan dengan kedalaman tiga kali yang diselami jin pertama!

Nabi Sulaiman memandang dengan penuh kekaguman kepada kubah putih yang perlahan menepi dengan sendirinya. Kemudian pintu-pintu itu terbuka dan tidak ada setetes airpun yang membasahi bagian dalam kubah tersebut. Beliau masuk dan menemukan seorang pemuda sedang beribadah di dalamnya. Beliau mengucap salam dan berkata,

 “Wahai pemuda, mengapa engkau tinggal di dasar lautan di dalam kubah ini??”

Setelah menjawab salam beliau, pemuda itu menceritakan bahwa dahulunya ia merawat dan melayani kedua orang tuanya yang cacat, ibunya dalam keadaan buta sedang ayahnya lumpuh, selama hampir tujuhpuluh tahun. Ketika sang ibu akan meninggal, ia berdoa, “Ya Allah, lanjutkan (panjangkan) umur anakku dalam ketaatan kepada-Mu!!”

Kemudian ketika sang ayah akan meninggal, ia berdoa, “Ya Allah, jadikanlah anakku tetap dalam ketaatan kepada-Mu di tempat yang tidak dapat diketahui oleh para syaitan!!”

Setelah kewafatan kedua orang tuanya, pemuda itu berjalan-jalan ke tepi pantai dan melihat kubah tersebut yang dalam keadaan terbuka. Ia masuk karena ingin mengetahui keadaan di dalamnya, tetapi tiba-tiba kubah tersebut tertutup dan dibawa malaikat ke dasar lautan yang terdalam. Maka ia menghabiskan waktu hanya dengan beribadah kepada Allah SWT di dalam kubah tersebut.

Nabi Sulaiman berkata, “Pada masa siapakah engkau hidup saat itu?”

Pemuda itu berkata, “Masa Nabi Ibrahim AS…”

Berarti pemuda itu telah tinggal di kubah itu selama sekitar 1.400 tahun, tetapi sama sekali tidak tampak ketuaan di wajah pemuda tersebut, bahkan satu ubanpun tidak tampak di rambutnya.

Nabi Sulaiman berkata lagi, “Bagaimana dengan makan minummu??”

Pemuda itu berkata, “Setiap harinya kubah ini naik ke permukaan, dan seekor burung membawakan makanan dan minuman sebesar kepala orang dewasa. Saya bisa merasakan semua jenis makanan di dunia ini, yang membuat saya selalu puas dan kenyang, hilang semua rasa haus dan lapar, panas dan dingin, jemu dan malas, bahkan tidak ada rasa kantuk dan ingin tidur sehingga saya bisa menghabiskan waktu untuk beribadah kepada Allah…!!”

Nabi Sulaiman memandang pemuda itu penuh kekaguman. Walaupun segala mu’jizat dan kelebihan yang diberikan Allah kepadanya sangat mengagumkan, tetapi bagi Nabi Sulaiman, apa yang dialami pemuda itu jauh lebih mengagumkan lagi. Apalagi pemuda itu bukan seorang nabi dan rasul, tetapi seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, yang memperoleh kemuliaan (karamah) itu karena doa kedua orang tuanya.

Nabi Sulaiman berkata, “Maukah engkau tinggal bersama kami??”

Pemuda itu berkata, “Kembalikanlah saya ke tempat semula, dan biarkanlah saya terus beribadah kepada Allah sampai waktu yang dikehendaki Allah!!”

Nabi Sulaiman keluar dari kubah tersebut dan memerintahkan Ashif untuk mengembalikan kubah itu ke tempatnya semula. Ashif menadahkan tangan dan berdoa, maka perlahan kubah itu masuk ke dalam air, dan pemandangan kembali seperti semula, hanya hamparan air dan pasir yang seolah tidak terbatas.

SUBHANALLAH...!!

Maha suci Allah SWT yang telah menganugerahi kepada kita kedua orang tua yang mana keduanya adalah salah satu kunci kesuksesan dunia dan akhirat dan keduanya pula adalah kunci kita untuk mendapatkan Ridha dari Allah SWT.
Sehingga Rasulullah SWT berkata kepada para Sahabatnya untuk berpegang tegus atau keduanya (orang Tua kita) karna doa keduanya lebih cepat dari doa seorang Nabi kepada Ummatnya.

“Ya Allah, Ampuni kedua orang tua kami dari segala dosa yang telah di sengaja ataupun yang tidak di sengaja, dan sayangilah orang tua kami sebagaimana mereka menyayangi kami dari kecil hingga dewasa AMIN..

Semoga Bermanfaat , AMIN.

Baca Juga Artikel Lainnya :  

Hukum Musik Di Dalam Islam
Hukum Sholat Jum’at Di Luar Masjid Menurut 4 Madzhab
Bagaimana Hukum Bersholawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Kisah Nenek Sang Pemungut Daun
Kisah Seorang Yahudi Yang Merindukan Rasulullah SAW
Jika Ibu Digaji Berapakah Gaji Ibu Kita
Ada Hikmah Dibalik Doa Yang belum Terkabul
Read more

Rabu, 14 Desember 2016

Kisah Seorang Yahudi yang merindukan Rasulullah SAW




Seorang Yahudi Yang Merindukan Rasulullah Saw


Sabat (Hari sabtu) adalah hari agung bagi kaum yahudi (Kaum Nabi Musa AS) di hari itu para kaum yahudi di larang untuk melaksanakan kegiatan seperti biasanya kecuali beribadah dan menghabiskan waktunya untuk membaca dab mempelajari ilmu di dalam kitab taurat.

Seorang pemuda yang tinggal di daerah Syam pada hari itu menghabiskan waktunya untuk mempelajari dan membaca semua isi taurat,  saat ia membaca beberapa ayat di dalam taurat, ia menemukan beberapa ayat menceritakan tentang keindahan Ahklak dan budi pekerti Rasulullah SAW, semakin ia membuka kitab taurat itu semakin ia menemukan ayat yang menggambarkan bagaimana keindahan Rasulullah SAW.

Sebelumnya ia telah mendengar dari beberapa rahib yang mengatakan bahwa di akhir nanti ada seseorang yang bernama Muhammad yang lahir sebagai nabi penutup dari semua nabi, ia adalah pembohong besar dan penyebar fitnah di akhir zaman nanti dan jika menemukan di dalam taurat nama atau kisah yang menyinggung tentang nama Muhammad maka pemuda itu di perintahkan untuk membakar ayat yang bertuliskan tentang kepribadian Muhammad.

Semakin ia membaca isi di dalam taurat itu semakin pula ia menemukan tentang bagaimana sosok kepribadian Muhammad, kemudian ia membakar lampiran taurat itu yang menyinggung tentang kepribadian Muhammad SAW, ia membuka lembar demi lembar yang ada di dalam taurat itu sehingga semakin ia membuka taurat itu semakin pula ia mendapatkan ayat tentang kepribadian Muhammad SAW,

Sehingga pemuda tadi merasakan rasa penasaran siapa sebenarnya Muhammad itu, dan semakin ia membaca taurat semakin pula ia mendapati ayat yang menerangkan tentang indahnya kepribadian yang dimiliki oleh Muhammad SAW.

Dengan demikian ia semakin ragu tentang apa yang telah di katakan oleh rahib sebelumnya, bahwa Muhammad adalah sosok pembohong yang besar dan penyebar fitnah di akhir zaman. Kemudia ia semakin ragu dan memutuskan untuk tau secara langsung bagaimana sosok Muhammad, iapun terus membaca lembar demi lembar di dalam taurat itu dan Akhirnya pemuda itu menemukan ayat yang menjelaskan tentang kelahiran Muhammad SAW.

Bahwa Muhammad SAW adalah seorang yang terlahir di madinah dan menjadi penduduk madinah. Mempunyai satu sahabat dekat yang tau bagaimana sosok muhammad dengan jelasnya bernama Ali Bin Abi Thalib.

Kemudian tak lama pemuda itu memutuskan untuk pergi kedaerah madinah dan ingin menjumpai Muhammad. Iapun bergegas kemadinah dan sesampai di madinah ia menjumpai salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Uays Al-Qarni dengan wajah yang tampan kepribadian yang gagah dan wibawa.

Kemudian pemuda itu bertanya kepada Uays :” Apakah Engkau Adalah Muhammad?”

Setelah mendengar pertanyaan itu Uays serasa terpukul dan ingin meneteskan air mata, karena sebelum pemuda itu sampai di madinah tiga hari sebelumnya Rasulullah SAW telah meninggal dunia kembali kepada keskasihnya yaitu Allah SWT.

Uays berkata kepada pemuda itu:”Siapa engkau yang mencari Muhammad?”

Pemuda itu menjawab :” Aku adalah penduduk negeri Syam yang ingin bertemu dengan Muhammad?”

Mendengar hal itu Uays pun bingung untuk menjawabnya bahwa Rasulullah SAW telah berpulang kerafiqul A’la. Kemudian Uays mengajak pemuda itu untuk menemui beberapa sahabat yang lain yang sedang berkumpul di masjid madinah.

Sesampai di masjid madinah berkumpullah para sahabat yang lain dengan duka karna telah ditinggalkan Rasulullah SAW.  Pemuda itupun tanpa rasa ragu bertanya langsung kepada para sahabat yang duduk di masjid madinah :” Dimana Muhammad?”
Sayyidina Abu Bakar yang mendengar hal itu sangatlah terkejut hingga mengeluarkan pedangnya untuk menebas leher pemuda itu dan berkata :”Wahai Pemuda tidakkah engkau tahu bahwa kami duduk dan berkumpil di tempat ini yaitu untuk mengenang Rasulullah SAW, sungguh Rasulullah SAW telah berpulang tiga hari sebelum engkau menjumpai kami saat ini.”

Kemudian pemuda itu berkata kepada para sahabat:” Demi Tuhan yang aku sembah (Allah) sesungguhnya aku dari Syam tidaklah rela berkunjung ketempat ini melainkan untuk bertemu dengan Muhammad SAW.
Para sahabat mendengar hal itu merasa cengang dan berkata:”Wahai Pemuda apa yang engkau inginkan dari Rasulullah SAW?”

Ia menjawab :”sesungguhnya aku adalah Ummat Nabi Musa AS yang hidup saat ini, setiap aku membuka lembar demi lembar yang ada pada kitab taurat aku melihat tulisan yang menjelaskan bagaimana keindahan sosok Muhammad SAW. Di saat itu aku ingin menemui Muhammad.
Apakah diantara kalian ada yang berrnama Ali Bin abi Thalib.?” Ujarnya.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib menjwab :” Aku adalah Ali, bagaimana engkau mengetahui aku sedangkan aku tidak pernah menjumpaimu.

Pemuda itu menjawab :”Sungguh aku mendapati di taurat seseorang yang mengetahui sosok Muhammad adalah engku, bolehkah aku melihat peninggalan Muhammad dan ceritakan kepadaku bagaimana sosok kepribadian Muhammad.

Sayyidina Ali pun menceritakan bahwa Rasulullah SAW, ketika berjalan setiap rumput yang ia lewati menjadi hijau, ketika resenyum mengeluarkan cahaya dari wajahnya, bau keringatnya seolah-olah bau misik.

Kemudian Sayyidina Ali bin Abi Talib menunjukkan Jubah yang Rasulullah Pakai sehari-harinya. Diciumlah oleh pemuda itu dan berkata:” Wahai Ali ketauilah demi Tuhan yang aku sembah (Allah) dan kitab yang aku baca (Taurat) sesungguhnya  aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah nabi terakhir yang Allah utus.
Dan saksikanlah Wahai Ali jika Allah Ridha aku mencintai Muhammad Maka pada saat ini juga Allah SWT mencabut nyawaku. Dan di saat itu pula pemuda itu meninggal di depan para sahabat yang ada.


Pemuda itu bukanlah pemuda dari Ummat Muhammad SAW, bahwan cara shalatnya dan ibadah kefardhuan nya mengikuti ajaran syariat Nabi Musa AS.

Wahai Ummat Muhammad SAW , seorang yahudi begitu tinggi dan luhur kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW lalu bagaimana dengan kita sebagai Ummatnya.?

Tanyakan kepada hati kecil kita apa yang kita rasakan ketika menyebut Nama Muhammad SAW, adakah sebutir kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW,
sungguh celaka seorang Muslim yang di hatinya tidak memiliki cinta kepada kekasih Allah SWT.
semoga Allaah SWT menjauhkan kita dari hal itu AMIN..!!

Semoga Bermanfaat.
Wallahu A'lam. 


Baca Juga Artikel Lainnya :    

Ada Hikmah Dibalik Doa Yang belum Terkabul
Karomah Yang Didapat Berkat Doa Kedua Orang Tua
Kisah Keberkahan Pemimpin Yang Adil
Hukum Bermuamalah Dengan Seorang Yang Berbeda Agama
Jenis Alat-Alat Musik Yang Diharamkan Islam
Hukum Mengambil Tanah Atau Hak Orang Lain
Read more

Rabu, 07 Desember 2016

Bagaimana Hukum Syirik Dan Pesugihan



photo di edit melalui Corel Draw




Pertanyaan ini di tanyakan oleh saudari Hayuriz Nynna di FansPage Resmi Seputar Hukum Islam di Facebook.

Assalamu Alaikum ..
Bagaimana Hukum Pesugihan (Syirik atau Musyrik kepada Allah SWT) ?


JAWABAN :


Walaikum Salam WR.WB .

Pesugihan yang terkenal di negara kita indonesia ini adalah mencari atau meminta rezeki berupa harta dan perhiasan kepada selain Allah SWT.
Entah hal tersebut melalui perantara manusia atau melalui makhluk lain seperti Jin dan sebagainya, dan hal ini tidak dapat kita pungkiri bahwa banyak di kalangan manusia melakukan hal tersebut, penyebabnya karena mereka terlalu bergantung dengan hal yang dunawi sehingga iman mereka menjadi keropos dan lemah, dan dengan apapun caranya mereka akan melakukan hal tersebut dengan tujuan mereka mendapatkan harta dan kesenangan duniawi mereka.

Adapun sebelum kita mengetahui tentang apa itu Syirik dan bagaimana itu syikik kita lebih dahulu membahas yaitu apa makna dan penjelasan syirik menurut para Ulama’.


قال ابن فارس : فالأول : الشركة، وهو أن يكون الشيء بين اثنين لا ينفرد به أحدهما، يقال: شاركت فلاناً في الشيء إذا صرت شريكَه، وأشركت فلاناً إذا جعلته شريكاً لك .
وقال الجوهري: "الشريك يجمع على شركاء وأشراك، وشاركت فلاناً صرت شريكه، واشتركنا وتشاركنا في كذا، وشركته في البيع والميراث أشركه شركة، والاسم: الشرك
وقال أيضاً: "والشرك أيضاً الكفر، وقد أشرك فلان بالله فهو مشرك ومشركيّ


”Ibn Fars Berkata : ‘Menurut bahasa arab syirik adalah sesuatu yang diantara dua , yang dimaksud adalah sebagai contoh yaitu ketika seseorang berjual beli maka harus ada penjual dan pembeli dan diantara keduanya adalah disebut sekutu (satu diantara dua).

“Al-jauhari berkata :’Menurut bahasa arab syirik adalah persekutuan yang terkumpul dari dua bagian,  yang dimaksud adalah sebagai contoh yaitu ketika seseorang berjual beli maka harus ada penjual dan pembeli dan diantara keduanya adalah disebut sekutu (satu diantara dua bagian).

“Sebagian Ulama’ juga berkata : ‘Syirik di dalam bahasa arab yaitu adalah Kufur, yang di maksud adalah sebagai contoh yaitu seseorang lelaki syirik kepada Allah SWT yang artinya bahwa seorang lelaki tersebut menyekutukan Allah SWT. Dan orang tersebut di sebut yaitu orang yang Musyrik.

Perbedaan syirik dan Musyrik sebenarnya sama karena Syirik itu adalah Sifat dan Musyrik adalah seseorang yang mempunyai sifat syirik kepada Allah SWT.
Ulasan di atas yaitu menurut bahasa Arab yang telah di kutib dari beberapa Ulama’ Ahli dalam bahasa Arab.

 Adapun menurut pandangan Syariat Syirik Atau Musyrik yaitu :


قال ابن سعدي: "حقيقة الشرك أن يُعبَد المخلوق كما يعبَد الله، أو يعظَّم كما يعظَّم الله، أو يصرَف له نوع من خصائص الربوبية والإلهية .
وقال الدهلوي: "إن الشرك لا يتوقّف على أن يعدِل الإنسان أحداً بالله، ويساوي بينهما بلا فرق، بل إن حقيقة الشرك أن يأتي الإنسان بخلال وأعمال ـ خصها الله تعالى بذاته العلية، وجعلها شعاراً للعبودية ـ لأحد من الناس، كالسجود لأحد، والذبح باسمه، والنذر له، والاستعانة به في الشدة، والاعتقاد أنه ناظر في كل مكان، وإثبات التصرف له، كل ذلك يثبت به الشرك ويصبح به الإنسان مشركاً .


Makna Syirik di dalam Syariat Islam adalah :
“Ibn Sa’id berkata : ‘Hakikat dari kesyirikan yaitu di dapati ketika seseorang meminta pertolongan kepada selain Allah SWT, ataupun menyembah kepada tuhan selain Allah SWT dan mengagungkan Makhluk seperti keagungan Allah SWT dan juga menyamakan Allah SWT dengan sifat Makhluk lainnya.

“Ad-dahlawi Berkata : ‘Syirik adalah tidak jauh dengan seseorang yang menyamakan seorang lainnya dengan Allah SWT dan menyamakan dengan tidak ada perbedaan di antara Allah SWT dengan Mahkluknya.

Akan tetapi hakikat dari kesyirikan yaitu terjadi ketika makhluk menjadikan dzat Allah SWT boleh dijadikan Dzat makhluk yang lainnya.
Seperti manusia Sujud terhadap manusia, memberikan pertolongan dengan caranya , menyembelih hewan dengan menyebut namanya bukan menyebut nama Allah SWT, berkeyakinan bahwa seseorang itu bisa melihat kita di setiap tempat dan keadaan, dan semua sifat itu adalah sifat Syirik yang di kenal di antara kaum manusia dengan sebutan Musyrik.

Perbedaan Musyrik dan Kafir sangatlah beda tipis menurut para Ulama’ Ahlussunnah Wal’Jamaah adapun pendapat tersebut di katakan oleh Al-Imam An-Nawawi Di dalam kitab Syarh Sahih Al-Muslim :


وقد يفرق بينهما، قال النووي: "الشرك والكفر قد يطلقان بمعنى واحد وهو الكفر بالله تعالى، وقد يفرق بينهما فيخص الشرك بعبادة الأوثان وغيرها من المخلوقات مع اعترافهم بالله تعالى ككفار قريش، فيكون الكفر أعم من الشرك


“Al-imam An-Nawawi berkata : ‘Bahwa Syirik dan Kafir yaitu bermakna satu akan tetapi Syirik yaitu di khusuhkan Untuk seseorang yang menyembah berhala atau tuhan dan mahluk selain Allah SWT dalam hal itu mereka mengetahui bahwa Allah SWT adalah tuhan yang patut di sembah namun mereka menyembah tuhan selain Allah SWT sebagaimana Kaum Qurays, oleh karena itu Kafir adalah bahasa yang lebih umum di bandingkan Syirik atau Musyrik.

Semoga kita di jauhkan dari sifat-sifat yang sangat di benci Allah SWT tersebut, AMIN.

Adapun Hukum pesugihan atau sesuatu harta yang di datangkan dengan cara yang Haram dengan perantara Jin, manusia dan sebagainya Hukumnya Haram dan di larang oleh syariat Islam.

Karena hal tersebut meminta atau menyembah selain kepada Allah SWT tuhan yang patut di sembah dan di mintai pertolongan. Allah SWT sangatlah tidak menyukai seseorang yang menyekutukan Allah SWT dengan mahluknya Oleh karena itu Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an :


وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. (QS-Annisaa’ : 36)

Ketahuilah Bahwasanya tempat menyembah dan meminta pertolongan adalah milik Allah SWT.
Masalah rezeki atau harta yang telah kita terima dari Allah SWT sudah menjadi bagian masing-masing diantara kita tergantung bagaimana kita meminta hal tersebut kepada Allah SWT dan meminta petunjuk agar di berikan jalan untuk mendapatkan rezeki yang halal.

Dan cara tersebut sudah Allah contohkan kepada mahluknya bahwa Allah SWT akan menurunkan pertolongannya melalui kesabaran,doa dan shalat.


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. (QS-Al-Baqarah : 153)

Sholat adalah cara kita mengenal Allah SWT dan meminta kepada Allah SWT sedangkan sabar dan usaha adalah cara kita untuk menunggu pertolongan dari Allah SWT.

Banyak diatara kita yang tidak bersyukur atau tidak merasa puas dengan nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita sehingga kita mencari jalan pintas untuk mencapai nafsu kita meski dengan cara yang tidak Allah SWT ridhoi.

Ketahuilah Jika kita membutuhkan Air untuk kehidupan kita maka seharusnya kita mengetahui di mana letak sumber mata air itu untuk kita manfaatkan, begitu juga ketika kita mengharap rezeki yang melimpah seharusnya kita juga mengetahui siapa pemilik rezeki itu dan siapa sang maha pemberi rezeki itu (Allah SWT) dengan demikian kita akan mendapatkan sesuai yang kita harap dan kita inginkan.

Jika kita hanya mengharap mendapat air akan tetapi kita tidak tahu asal sumbernya itu dimana, maka yang terjadi kita akan tetap mengambil air tersebut meski air itu adalah hak dari orang lain, begitu juga ketika kita lalai siapa pemilik dan sang maha pemberi rezeki maka kita akan meminta kepada selain maha pemberi rezeki yaitu Allah SWT.

Dan golongan itu yang telah buta atas duniawi Allah SWT janjikan mendapat siksa yang pedih Di Akhirat kelak, Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an :


إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْماً عَظِيماً


“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS-Annisaa’ : 48)

Jika mereka mengetahui bahaimana pedihnya siksa Allah SWT dan mereka juga tau bagaimana kebenaran Allah SWT maka mereka malu dan takut untuk menyekutukan Allah SWT dan meminta pertolongan Kepada selain Allah SWT dan hal itu juga Allah SWT janjikan di dalam Al-Qur’an :


وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ


“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS- Al-Baqarah :165)

SEMOGA BERMANFAAT.
Wallahu’ A’lam.

(Dikutib dari kitab : ‘Attaisirul Karimurahman , Juz 2 Hal : 499, dan Kitab :’Ar-Risalatut Tauhid , Hal : 32-33)  


Baca Juga Artikel Lainnya : 

Perbedaan Antara Kafir Dan Murtad
Hukum Sholat Jum’at Di Luar Masjid Menurut Ulama’ MadzhabSyafi’i
Bagaimana Hukum Bersholawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Hukum Musik Di Dalam Islam
Kisah Nenek Sang Pemungut Daun
Kisah Seorang Yahudi Yang Merindukan Rasulullah SAW
Karomah Yang Didapat Berkat Doa Kedua Orang Tua
Read more