Selasa, 06 Desember 2016

Kisah keberkahan penguasa yang adil




Keberkahan Dari Penguasa Yang Adil



 Suatu masa sebelum diutusnya Nabi SAW, salah seorang Raja Persia yang adil bijaksana sedang berburu di hutan belantara. Karena asyiknya mengejar buruan, sang Raja terpisah dari pasukannya, padahal saat itu hujan mulai turun. 

Ia melihat sebuah gubuk sederhana dan minta ijin berteduh, yang segera saja diijinkan oleh Penghuni gubug itu, seorang wanita tua dan anak gadisnya tidak mengenal sang raja karena saat itu tidak memakai pakaian kebesarannya.

Di salah satu sudut gubuk itu ada seekor lembu, sang gadis memerah susunya dan memperoleh hasil yang melimpah untuk menjamu tamunya tersebut.

Sang Raja minum dan ia langsung merasakan kesegarannya, Melihat keadaan itu, terbersit dalam hati sang Raja untuk menerapkan aturan pemungutan cukai (pajak) bagi pemilik lembu. Hal itu akan menjadi sumber pemasukan yang sangat lumayan bagi kerajaan.

Ketika malam menjelang, sang gadis akan memerah susu lembu seperti biasanya, tetapi ia tidak mendapatkan setetespun, maka ia berseru, “Wahai ibu, sepertinya raja mempunyai niat jahat terhadap rakyatnya!!”

Ibunya berkata, “Mengapa engkau berkata seperti itu??”

Sang gadis berkata, “Karena lembu ini tidak mengeluarkan susunya walau hanya setetes!!”

Sang ibu berkata, “Sabarlah, ini masih malam, nanti menjelang subuh, cobalah lagi untuk memerahnya!!”

Sang raja yang tengah beristirahat di atas tumpukan jerami itu dengan jelas mendengar pembicaraan ibu dan anak tersebut. Ia berkata pada dirinya sendiri, “Begitu besarkah pengaruhnya dari apa yang aku putuskan??”

Ia berkutat dengan pikirannya sendiri, dan akhirnya membatalkan keinginannya untuk menarik pajak bagi pemilik lembu, yang kehidupan mereka umumnya sangat sederhana.

Menjelang subuh, sang gadis mencoba memerah susu lembunya, dan ia memperoleh hasil yang melimpah seperti sebelumnya. Maka ia berseru, “Wahai ibu, rupanya niat jahat sang raja telah hilang, lembu ini telah mengeluarkan susunya lagi!!”

Sang ibu mengucap syukur, begitu juga dengan sang raja yang ikut mendengarnya. Ketika hari telah terang, sang raja berpamitan dan mengucap terima kasih, tetapi tetap tidak membuka jati dirinya.

Tidak lama berselang, datang serombongan pasukan yang membawa ibu dan anak penghuni gubuk sederhana itu ke kota kerajaan. Mereka diperlakukan dengan hormat dan penuh penghargaan.

Ketika mereka dihadapkan kepada sang Raja, barulah mereka menyadari kalau tamunya semalam adalah penguasa yang sempat ‘di gibahnya’ (dibicarakan). Mereka berdua meminta maaf, tetapi raja yang bijaksana itu berkata, “Tidak mengapa, tetapi bagaimana engkau bisa mengetahui hal itu??”

Sang ibu berkata, “Kami telah tinggal puluhan tahun lamanya di tengah hutan itu. Jika raja yang memerintah berlaku adil dan baik, maka bumi kami ini subur, kehidupan kami luas dan lapang, serta ternak kami banyak menghasilkan. Tetapi jika raja yang memerintah berlaku kejam dan buruk, maka bumi kami ini kering, tanah dan ternak-ternak kami tidak menghasilkan apa-apa, sehingga kehidupan kami menjadi sempit dan sulit .!!

Cerita ini adalah satu dorongan kepada kita untuk selalu memilih pemimpin yang adil supaya negara yang kita tempati menjadi berkah, karena belum tentu negara yang maju itu adalah negara yang berkah dan negara yang berkah adalah jelas sebagai negara yang maju karena di dalam keberkahan ada satu hal yang besar yang di sembunyikan oleh Allah SWT untuk makhluknya.

Kita lihat bagaimana kerajaan kaya seperti kerajaan Qorun’ dan Fir’aun dua kerajaan tersebut adalah kerajaan yang sangat maju di dalam sejarah tapi kedua kerajaan tersebut tidaklah berkah sehingga Allah SWT dengan cepat membinasakan kerajaan tersebut dengan hanya sekejab.

Ini adalah satu contoh besar yang harus kita terapkan kepada diri kita untuk memilih pemimpin yang adil, sholeh dan beriman, karena dengan itu Allah SWT akan memakmurkan negara tersebut dengan keberkahan yang Allah SWT turunkan Untuk penduduknya.

Semoga Bermanfaat, AMIN
Wallahu A’lam.



Baca Juga Artikel Lainnya :      

Hukum Bermuamalah Dengan Seorang Yang Berbeda Agama
Hukum Musik Di Dalam Islam
Bagaimana Cara Bersholawat Kepada Nabi Muhammad SAW
HukumSholat Jum’at Di Luar Masjid Menurut Ulama’ Madzhab Syafi’i
Kisah Nenek Sang Pemungut Daun
Karomah Yang Didapat Berkat Doa Kedua Orang Tua
Load disqus comments

1 komentar: