Ada seseorang Pemuda yang sangat rajin
berdoa, meminta sesuatu kepada Allah SWT. Orangnya pun sholeh. Ibadahnya sangat baik. akan tetapi doanya tak kunjung terkabul. setelah lama menunggu masih belum
terkabul juga. Tapi ia tetap berdoa. berbulan-bulan juga belum terkabul. Tapi ia tetap semangat berdoa.
Hingga satu tahun doa yang ia panjatkan, belum juga terkabul.
ia melihat rekan kerjanya. Orangnya
biasa-biasa saja. Tak ada yang istimewa. Sholat masih malas-malasan. Kegiatannya hanya
bersenang-senang dengan duniawi, sering melakukan maksiat , suka berbohong sana-sini.
Tapi anehnya, apa yang ia minta kepada Allah SWT semuanya terpenuhi. pemuda sholeh ini pun merasa heran.
dan akhirnya, pemuda itupun datang
kepada seorang ustad. kemudian bercerita tentang masalah yang sedang ia hadapi.
Tentang doanya yang tak kunjung terkabul padahal dia adalah pemuda yang taat, sedangkan rekan kerjanya
yang sering bermaksiat, selalu mendapatkan apa yang ia inginkan.
Mendengar hal itu tersenyumlah sang ustad dengan apa yang di ungkapkan oleh pemuda tersebut. Kemudian sang ustad bertanya kepada
pemuda itu: “ Jika engkau duduk di satu tempat,
kemudian datang seorang pengamen, penampilannya tidak rapi dan lusuh, cara bermain
musiknya tidak menarik, suaranya pun tidak bagus, bagaimana yang akan engkau
lakukan terhadapnya?
Pemuda sholeh itu menjawab : “Akan segera saya beri wahai ustad, saya tidak mungkin bertahan dan menikmati yang
ia bawakan (musik dan nyanyian).
Kemudian sang ustad bertanya lagi :
“Kalau pengamen yang datang bersih dan rapi, bermain musik dengan sempurna
dengan suara yang indah,bagaimana?
Pemuda itu menjawab : “Wah, kalo
itu, saya akan mendengarkan ustad. Saya biarkan dia menyanyi dan membawakan
musiknya. Lama pun tidak menjadi masalah.
Dan sayapun akan memberi upah
untuknya tidak akan merasa rugi. Kalau pengamen tadi saya kasih 1000, yang ini
5.000 juga juga tidak merasa rugi ustad.
Sang ustad tersenyum dan berkata : “ Begitulah Wahai pemuda. Allah SWT ketika melihat engkau, yang taat kepadanya, datang
menghadap-Nya, Allah merasa betah mendengarkan apa yang engkau sampaikan di dalam
doamu. Melihatmu. Dan Allah SWT ingin bersamamu di dalam waktu yang panjang. Untuk
Allah SWT, memberi apa yang engkau mau itu sangatlah mudah.
Akan tetapi Allah SWT ingin
menahanmu supaya engkau khusyuk dan dekat dengannya. Coba engkau bayangkan,
seandainya doamu sangat mudah untuk terkabul, apa engkau akan sedekat ini
dengan Allah SWT?
Dan di Akhir nanti, apa yang
engkau peroleh akan jauh lebih besar dari pada apa yang engkau minta.
Berbeda dengan rekan kerjamu itu.
Allah enggan berlama-lama dekat
dengannya. Oleh karna itu Allah SWT lekas memberikan apa yang telah ia minta,
dengan jatah yang tidak bertambah dan tidak berkah.
Maka yakinlah, kalaupun apa yang engkau pinta ternyata tidak Allah SWT kabulkan sampai saat ini bahkan sampai Akhir dalam hidupmu. Ingatlah masih ada hari Akhirat yang menunggu kita.
Sebaik-baiknya pembalasan dari Allah
SWT untuk hambanya adalah kenikmatan surga untuk kita. Dan tidaklah kita merasa kekurangan saat
berada di dalamnya.
Kemudian tersadarlah pemuda tadi. Ia
pun menyesal, karena telah berprasangka jelek kepada Allah SWT.
Padahal Allah SWT benar-benar sangat amat menyayanginya.
Semoga dengan kisah ini kita dapat pelajaran
untuk tidak selalu mengeluh dan berprasangka buruk terhadap Allah SWT.
Amiin..!
Semoga Bermanfaat
Wallahu A’lam .
Baca Juga Artikel Lainnya :
Bagaimana Hukum Bersholawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Hukum Bermuamalah Dengan Seorang Yang Berbeda Agama
Hukum Syirik Dan Pesugihan
Kisah Nenek Sang Pemungut Daun
Kisah Seorang Yahudi Yang Merindukan Rasulullah SAW
Karomah Yang Didapat Berkat Doa Kedua Orang Tua
Jika Ibu Digaji Berapakah Gaji Ibu Kita
0 komentar