Pertanyaan ini di tanyakan oleh
saudari Hayuriz Nynna di FansPage Resmi Seputar Hukum Islam di Facebook.
Assalamu Alaikum ..
Bagaimana Hukum Pesugihan (Syirik atau Musyrik
kepada Allah SWT) ?
JAWABAN :
Walaikum Salam WR.WB .
Pesugihan yang terkenal di negara kita indonesia
ini adalah mencari atau meminta rezeki berupa harta dan perhiasan kepada selain
Allah SWT.
Entah hal tersebut melalui perantara manusia
atau melalui makhluk lain seperti Jin dan sebagainya, dan hal ini tidak dapat
kita pungkiri bahwa banyak di kalangan manusia melakukan hal tersebut,
penyebabnya karena mereka terlalu bergantung dengan hal yang dunawi sehingga
iman mereka menjadi keropos dan lemah, dan dengan apapun caranya mereka akan
melakukan hal tersebut dengan tujuan mereka mendapatkan harta dan kesenangan
duniawi mereka.
Adapun sebelum kita mengetahui tentang apa itu
Syirik dan bagaimana itu syikik kita lebih dahulu membahas yaitu apa makna dan
penjelasan syirik menurut para Ulama’.
قال ابن فارس : فالأول : الشركة، وهو أن يكون
الشيء بين اثنين لا ينفرد به أحدهما، يقال: شاركت فلاناً في الشيء إذا صرت شريكَه،
وأشركت فلاناً إذا جعلته شريكاً لك .
وقال الجوهري: "الشريك يجمع على شركاء
وأشراك، وشاركت فلاناً صرت شريكه، واشتركنا وتشاركنا في كذا، وشركته في البيع
والميراث أشركه شركة، والاسم: الشرك
وقال أيضاً: "والشرك أيضاً الكفر، وقد أشرك
فلان بالله فهو مشرك ومشركيّ
”Ibn Fars Berkata : ‘Menurut bahasa arab syirik adalah sesuatu yang diantara
dua , yang dimaksud adalah sebagai contoh yaitu ketika seseorang berjual beli
maka harus ada penjual dan pembeli dan diantara keduanya adalah disebut sekutu
(satu diantara dua).
“Al-jauhari berkata :’Menurut bahasa arab syirik
adalah persekutuan yang terkumpul dari dua bagian, yang dimaksud adalah
sebagai contoh yaitu ketika seseorang berjual beli maka harus ada penjual dan
pembeli dan diantara keduanya adalah disebut sekutu (satu diantara dua bagian).
“Sebagian Ulama’ juga berkata : ‘Syirik di dalam
bahasa arab yaitu adalah Kufur, yang di maksud adalah sebagai contoh yaitu
seseorang lelaki syirik kepada Allah SWT yang artinya bahwa seorang lelaki
tersebut menyekutukan Allah SWT. Dan orang tersebut di sebut yaitu orang yang
Musyrik.
Perbedaan syirik dan Musyrik sebenarnya sama
karena Syirik itu adalah Sifat dan Musyrik adalah seseorang yang mempunyai
sifat syirik kepada Allah SWT.
Ulasan di atas yaitu menurut bahasa Arab yang
telah di kutib dari beberapa Ulama’ Ahli dalam bahasa Arab.
Adapun menurut pandangan Syariat Syirik
Atau Musyrik yaitu :
قال ابن سعدي: "حقيقة الشرك أن يُعبَد
المخلوق كما يعبَد الله، أو يعظَّم كما يعظَّم الله، أو يصرَف له نوع من خصائص
الربوبية والإلهية .
وقال الدهلوي: "إن الشرك لا يتوقّف على أن
يعدِل الإنسان أحداً بالله، ويساوي بينهما بلا فرق، بل إن حقيقة الشرك أن يأتي
الإنسان بخلال وأعمال ـ خصها الله تعالى بذاته العلية، وجعلها شعاراً للعبودية ـ
لأحد من الناس، كالسجود لأحد، والذبح باسمه، والنذر له، والاستعانة به في الشدة،
والاعتقاد أنه ناظر في كل مكان، وإثبات التصرف له، كل ذلك يثبت به الشرك ويصبح به
الإنسان مشركاً .
Makna Syirik di dalam Syariat Islam adalah :
“Ibn Sa’id berkata : ‘Hakikat dari kesyirikan
yaitu di dapati ketika seseorang meminta pertolongan kepada selain Allah SWT,
ataupun menyembah kepada tuhan selain Allah SWT dan mengagungkan Makhluk
seperti keagungan Allah SWT dan juga menyamakan Allah SWT dengan sifat Makhluk
lainnya.
“Ad-dahlawi Berkata : ‘Syirik adalah tidak jauh
dengan seseorang yang menyamakan seorang lainnya dengan Allah SWT dan
menyamakan dengan tidak ada perbedaan di antara Allah SWT dengan Mahkluknya.
Akan tetapi hakikat dari kesyirikan yaitu
terjadi ketika makhluk menjadikan dzat Allah SWT boleh dijadikan Dzat makhluk
yang lainnya.
Seperti manusia Sujud terhadap manusia,
memberikan pertolongan dengan caranya , menyembelih hewan dengan menyebut
namanya bukan menyebut nama Allah SWT, berkeyakinan bahwa seseorang itu bisa
melihat kita di setiap tempat dan keadaan, dan semua sifat itu adalah sifat
Syirik yang di kenal di antara kaum manusia dengan sebutan Musyrik.
Perbedaan Musyrik dan Kafir sangatlah beda tipis
menurut para Ulama’ Ahlussunnah Wal’Jamaah adapun pendapat tersebut di katakan
oleh Al-Imam An-Nawawi Di dalam kitab Syarh Sahih Al-Muslim :
وقد يفرق بينهما، قال النووي: "الشرك والكفر
قد يطلقان بمعنى واحد وهو الكفر بالله تعالى، وقد يفرق بينهما فيخص الشرك بعبادة
الأوثان وغيرها من المخلوقات مع اعترافهم بالله تعالى ككفار قريش، فيكون الكفر أعم
من الشرك
“Al-imam An-Nawawi berkata : ‘Bahwa Syirik dan Kafir yaitu bermakna satu akan
tetapi Syirik yaitu di khusuhkan Untuk seseorang yang menyembah berhala atau
tuhan dan mahluk selain Allah SWT dalam hal itu mereka mengetahui bahwa Allah
SWT adalah tuhan yang patut di sembah namun mereka menyembah tuhan selain Allah
SWT sebagaimana Kaum Qurays, oleh karena itu Kafir adalah bahasa yang lebih
umum di bandingkan Syirik atau Musyrik.
Semoga kita di jauhkan dari sifat-sifat yang
sangat di benci Allah SWT tersebut, AMIN.
Adapun Hukum pesugihan atau sesuatu harta yang
di datangkan dengan cara yang Haram dengan perantara Jin, manusia dan
sebagainya Hukumnya Haram dan di larang oleh syariat Islam.
Karena hal tersebut meminta atau menyembah
selain kepada Allah SWT tuhan yang patut di sembah dan di mintai pertolongan.
Allah SWT sangatlah tidak menyukai seseorang yang menyekutukan Allah SWT dengan
mahluknya Oleh karena itu Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an :
وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ
شَيْئاً
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. (QS-Annisaa’ : 36)
Ketahuilah Bahwasanya tempat menyembah dan
meminta pertolongan adalah milik Allah SWT.
Masalah rezeki atau harta yang telah kita terima
dari Allah SWT sudah menjadi bagian masing-masing diantara kita tergantung
bagaimana kita meminta hal tersebut kepada Allah SWT dan meminta petunjuk agar
di berikan jalan untuk mendapatkan rezeki yang halal.
Dan cara tersebut sudah Allah contohkan kepada
mahluknya bahwa Allah SWT akan menurunkan pertolongannya melalui kesabaran,doa
dan shalat.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. (QS-Al-Baqarah : 153)
Sholat adalah cara kita mengenal Allah SWT dan
meminta kepada Allah SWT sedangkan sabar dan usaha adalah cara kita untuk
menunggu pertolongan dari Allah SWT.
Banyak diatara kita yang tidak bersyukur atau
tidak merasa puas dengan nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita
sehingga kita mencari jalan pintas untuk mencapai nafsu kita meski dengan cara
yang tidak Allah SWT ridhoi.
Ketahuilah Jika kita membutuhkan Air untuk
kehidupan kita maka seharusnya kita mengetahui di mana letak sumber mata air
itu untuk kita manfaatkan, begitu juga ketika kita mengharap rezeki yang
melimpah seharusnya kita juga mengetahui siapa pemilik rezeki itu dan siapa
sang maha pemberi rezeki itu (Allah SWT) dengan demikian kita akan mendapatkan
sesuai yang kita harap dan kita inginkan.
Jika kita hanya mengharap mendapat air akan
tetapi kita tidak tahu asal sumbernya itu dimana, maka yang terjadi kita akan
tetap mengambil air tersebut meski air itu adalah hak dari orang lain, begitu
juga ketika kita lalai siapa pemilik dan sang maha pemberi rezeki maka kita
akan meminta kepada selain maha pemberi rezeki yaitu Allah SWT.
Dan golongan itu yang telah buta atas duniawi
Allah SWT janjikan mendapat siksa yang pedih Di Akhirat kelak, Allah SWT
berfirman di dalam Al-Qur’an :
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ
وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ
افْتَرَى إِثْماً عَظِيماً
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar. (QS-Annisaa’ : 48)
Jika mereka mengetahui bahaimana pedihnya siksa
Allah SWT dan mereka juga tau bagaimana kebenaran Allah SWT maka mereka malu
dan takut untuk menyekutukan Allah SWT dan meminta pertolongan Kepada selain
Allah SWT dan hal itu juga Allah SWT janjikan di dalam Al-Qur’an :
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ
أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً
لِّلّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ
الْقُوَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
“Dan
diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya
orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada
hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat
berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (QS- Al-Baqarah :165)
SEMOGA BERMANFAAT.
Wallahu’ A’lam.
(Dikutib dari kitab : ‘Attaisirul Karimurahman , Juz 2 Hal : 499,
dan Kitab :’Ar-Risalatut Tauhid , Hal : 32-33)
Baca Juga Artikel Lainnya :
Perbedaan Antara Kafir Dan Murtad
Hukum Sholat Jum’at Di Luar Masjid Menurut Ulama’ MadzhabSyafi’i
Bagaimana Hukum Bersholawat Kepada Nabi Muhammad SAW
Hukum Musik Di Dalam Islam
Kisah Nenek Sang Pemungut Daun
Kisah Seorang Yahudi Yang Merindukan Rasulullah SAW
Karomah Yang Didapat Berkat Doa Kedua Orang Tua